Rabu, 10 April 2013

KEUTAMAAN BULAN RAJAB

Bismillahirrahmanirrahim . .
Rasulullah SAW bersabda, "Rajab itu bulan Allah, Syaban itu bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku."
 Telah masyhur adanya bahwa Rajab, Syaban, dan Ramadhan merupakan tiga bulan mulia. Syekh Abdul Qadir Jaelani menganalogikan ketiga bulan ini sebagai sebatang pohon yang tengah tumbuh dengan gagahnya. Rajab adalah saat tumbuhnya pucuk-pucuk daun, Syaban saat buah-buah akan mulai keluar, dan Ramadhan adalah saat memetiknya.

Disebut pula bahwa Rajab adalah bulan penyucian badan. Fase ini kemudian berlanjut di Syaban sebagai bulan penyucian hati, dan disempurnakan Ramadhan sebagai penyucian ruh. Beberapa ulama memaknai bulan ini dari huruf-huruf yang membentuknya. Ra berasal dari kalimat Rahmatullah (rahmat Allah), Jim bermakna Jinayatul Abdi (kesalahan hamba Allah), sedang Ba dimaknai sebagi Birullah (kebajikan Allah).

Karena itulah pada bulan ini perang dilarang. Tak pantas menumpahkan darah pada bulan yang telah tersemat gelar syahrullah (bulan Allah) pada dirinya. Keadaan ini juga berakibat Rajab juga sering disebut Al-Summun, bulan yang tuli, sunyi dari dentingan tombak dan kibasan pedang.

Tentu banyak fadilah di bulan ini. Anas bin Malik meriwayatkan sebuah hadist yang mengisahlan bahwa Rasulullah bersabda, """Barang siapa menunaikan shalat (sunnah) dua puluh rakaat magrib di awal Rajab dengan membaca Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlas pada setiap rakaat dan dijadikan sepuluh kali salam, maka Allah akan menjaga dirinya dan keluarganya dari malapetaka dunia dan azab akhirat."

Ibnu Mas'ud meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Siapa yang berpuasa tiga hari dalam bulan Rajab dan malamnya mendirikan shalat baginya pahala seperti berpuasa tiga ribu tahun dan Allah mengampuni tujuh puluh dosa besar setiap hari."

Puasa memang sangat disunnahkan di Bulan Rajab. Diriwayatkan Rasulullah bersabda bahwa siapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab dengan iman dan kepatuhan, maka ia akan mendapatkan ridha Allah yang sangat besar. Barang siapa berpuasa tiga hari dalam bulan Rajab maka ia akan dijaga dari malapetaka dunia dan siksaan akhirat, serta terhindar dari gila, penyakit berat, serta fitnah Dajjal.

Barang siapa berpuasa tujuh hari di bulan Rajab maka akan ditutup tujuh pintu neraka baginya. Barang siapa yang berpuasa delapan hari di bulan Rajab maka akan dibukakan delapan pintu surga baginya. Barang siapa berpuasa sepuluh hari, maka tak satupun permohonannya yang tak dikabulkan Allah. Dan barangsiapa yang berpuasa lima belas hari di bulan Rajab maka semua dosanya akan diampuni Allah. Semua kesalahannya akan diganti dengan pahala yang bertambah terus.

BULAN PENGUKUHAN
Tak dapat kiranya kita melepaskan peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW pada bulan yang mulia ini. Husein Haekal, pakar sejarah Nabi, menyebut bahwa pada malam 27 Rajab, dua tahun sebelum Hijrah , Nabi tengah berada di rumah saudara sepupunya, Hindun, putri Abu Thalib, yang terkenal dengan panggilan Ummu Hani.

"Malam itu Rasulullah bermalam di rumah saya. Selesai shalat akhir malam, ia tidur dan kami juga tidur. Saat fajar belum lagi datang, beliau sudah membangunkan kami. Sesudah melakukan ibadah pagi bersama-sama kami, ia berkata, "Ummu Hani, saya sudah shalat akhir malam bersama kamu sekalian seperti kau lihat. Kemudian saya ke Baitul Maqdis dan sembahyang di sana. Sekarang saya bersembahyang siang bersama-sama kamu seperti kau lihat."

Ummu Hani terkejut. Otaknya menyerapcerita keponakan ayahnya itu sebagai sebuah kemustahilan. Tapi imannya berbicara, hingga ia mempercayainya. Sadar cerita itu tak akan mudah diterima oleh orang lain apalagi yang tidak beriman ia menyampaikan pesan, "Rasulullah, janganlah kau menceritakan ini kepada orang lain. Orang akan mendustakan dan akan mengganggumu lagi."

"Tapi saya harus ceritakan hal ini pada mereka," ujar Nabi.

Dan kita ketahui bahwa ada beberapa golongan mukmin yang menjadi murtad setelah kebenaran ini disampaikan Rasulullah. Kaum kafir mengejek beliau. Tapi Isra' dan Mi'raj memang harus disampaikan Nabi. Itulah peristiwa dimana Rasulullah menyaksikan kekuasaan Allah yang sebenarnya. Beiau menembus tujuh langit dan menyaksikan keagungan Sidratul Muntaha, satu tempat yang tak akan dapat kita bayangkan seperti apa rupanya. Beliau juga menerima perintah pengakuhan shalat sebagai sistem prosedural yang telah sempurna dalam relasi penghambaan antara manusia dan Khaliknya. Sebelumnya Nabi juga telah melaksanakan shalat, ruku dan sujud setelah dirinya dilantik sebagai utusan. Shalat beliau yang telah dilaksanakan, yang konon telah membuat Ali bin Abi Thalib masuk Islam, memperoleh legitimasinya langsung di Arsy Allah yang mulia.

Rajab dipenuhi berkah Allah. Salahuddin Al-Ayyubi, mujahid yang mulia, telah merasakan berkah itu saat ia dan pasukannya berhasil merebut Baitul Maqdis dari tangan tentara salib, tepat di hari peringatan Isra' Mi'raj, 27 Rajab 583 H. Mereka membersihkan Masjidil Aqsa dengan bunga dan mengumandangkan Adzan. Rumah Allah itu menjadi wangi, sewangi tanah surga yang disediakan Allah untuk hamba yang sujud pada-Nya. Waallahu A'lam bil Shawab.

Dikutip dari Majalah Hidayah edisi September 2005.

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “M” USIA 41 TAHUN DENGAN MIOMA UTERI

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan ikat sehingga dalam kepustakaan disebut juga leioma fibrioma atau farit.maka umumnya persalinan dilakukan dengan bedah sesar.Sebagian penderita mioma uteri tidak memberikan keluhan apapun dan ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan. Sebagian besar mioma uteri ditemukan pada masa reproduksi karena rangsangan estrogen. Dengan demikian mioma uteri tidak dijumpai sebelum datangnya haid dan akan mengalami pengecilan setelah mati haid (menopouse ). Bila pada menopouse tumor yang beraal dari mioma uteri masih tetap basar atau bertambah basar, kemungkinan degenerasi ganas menjadi sarcoma uteri. Bila dijumpai pembesaran abdomen sebelum menarche hal itu pasti bukan mioma uteri tetapi kista ovarium dan kemungkinan besar menjadi ganas.
 Tujuan
1.2.1 Tujuan umumSetelah penyusunan laporan ini diharapkan mahasisiwa mampu memahami dan memperoleh pengalaman, pengetahuan serta ketrampilan dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil.
1.2.2 Tujuan khusus
Dengan disusunnya laporan ini, mahasiswa diharapkan :
a. Mahasiswa dapat mengumpulkan data
b.Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa
c. Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
d.            Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.
1.2  Metode Penulisan
Asuhan kebidanan ini disusun dengan cara :
1.      Wawancara (Anamnesa)
2.      Observasi
3.      Studi Dokumen
4.      Studi Pustaka
1.3  Ruang Lingkup
Ruang lingkup asuhan kebidanan dalam masalah ini hanya pada ibu yang memerlukan tindakan operasi.
1.4  Pelaksanaan
Laporan ini merupakan hasil kegiatan praktek lapangan di BPS Tutik Sunberpucung.
1.5  Sistematika Penulisan
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Bab 1   Pendahuluan
1.1  Latar belakang
1.2  Tujuan
1.3  Ruang lingkup
1.4  Metode Penulisan
1.5  Pelaksanaan
1.6  Sistematika penulisan
Bab 2  Tinjauan Pustaka
2.1  Konsep Dasar Mioma uteri
Bab 3  Tinjauan Kasus
3.1  Pengkajian data
3.2  Assesment
3.3  Pelaksanaan
3.4  Evaluasi

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Mioma Uteri
2.1.1 Definisi
Ø  Mioma uteri adalah neoplasma yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehingga dalam kepustakaan disebut juga leiomioma fibrioma atau fibroit.(Kapita selekta Kedokteran, jilit 3)
Ø  Mioma uteri adalah neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibrioma, leioma ataupun fibroit.(sarwono, 2005:338)
2.1.2 Etiologi
a. Belum diketahui penyebabnya
b.Mioma diuterus dapat berasal dari servik, uterusnya hanya 1-3%, sisanya adalah dari korpus uterus          
2.1.3 Klasifijasi mioma uterus
          Menurut letaknya, mioma uterus dapat dibedakan sebagai
a. Mioma submukosum
Berada dibawah endometrium dan menonjol kedalam rongga uterus, mioma sub mukosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian melalui saluran servik (miom geburt)
b.Mioma intramural
Mioma terdapat didinding uterus diantara serabut miometrium
          c. Mioma sub serosum, apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga    menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa.Mioma suberosum dapat tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intra ligamentum atau amentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus, sehingga disebut wandaring/ parasitik fibroit
(Suprapto, Karno. 2007)  
2.1.4 Tanda dan gejala
a. Perdarahan ab normal, gangguan perdarahan yangterjadi umumnya adalah hipermenore, menoragia, dan dapat juga terjadi metroragia
Faktor penyebab perdarahan:
§  Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia endometrium sampai adenakar sinoma endometrium
§  Permukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasa
§  Atrofi endometrium diatas mioma sub mukosum
§  Miometrium tidak dapat berkontraksi maksimal karena adanya sarangg mioma diantara serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik
b.Rasa nyeri
Dapat timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrisit setempat dan peradangan.pada pengeluaran mioam sud mukosum yang akan dilahirkan
c. Gejala dan tanda penekanan
Gangguan ini tergantung pada tempat dan besarnya mioma.penekanan pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri, pada uretra akan menyebabkan inversio urine.pada ureterdapata menyebabkan hidroureter dan pada rectum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan pembuluh limfe dipanggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul
         d. Infertilitas dan abortus
            Dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan parsinterstisiolis tuba.
                                                                           (Suprapto, Karno. 2007)
2.1.5 Perubahan sekunder
a. Atrofi
Sesudah menopouse ataupun sesudah kehamilan mioma uteri menjadi kecil
b.Degenerasi hialin
Perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita usia lanjut.Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen, dapat meliputi sebagian besar atau hanya sebagian kecil dari padanya seolah- olah memisahkan satu kelompok serabut otot dari kelompoknya
c. Degenarasi kistik
Dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana sebagian dari mioma menjadi cair, sehingga membentuk ruangan- ruangan yang tiak teratur seperti agar- agar, dapt juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma.
d.                        Degenerasi merah
Diperkirak karena suatu nekrosis subakut sebagai gangguan vaskularisasi.pada pembelahan dapat dilihat sarang mioma seperti daging mentah berwarna merah disebabkan oleh pigmen hemosiderin dan hemotosin.
(Suprapto, Karno. 2007)   
2.1.6 Diagnosis
Sering kali penderita mengeluh akan rasa berat dan adanya benjolan pada perut bagian bawah, pemerisaan bimanual akan mengungkapkan tumor pada uterus yang umumnya terletak pada garis tengah ataupun agak kesamping, seringkali teraba benjolan. Mioma intramual akan menyebabkan kavum uteri menjadi luas, yang ditegakkan dengan pemeriksaan dengan sonde uterus.mioma submukosum kadang-kadang dapat teraba dengan jari yang masuk kedalam kanalis servikalis, dan terasanya benjolan pada permukaan kavum uteri.
Diagnosa banding yang perlu dipikirkan tumor abdomen dibagian bawah panggul
                                                                           (Suprapto, Karno. 2007)   
2.1.7 Komplikasi
§  Degenerasi ganas
Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histologi uterus yang telah diangkat.kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menoupous
§  Torsi(putaran tangkai)
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis.Dengan demikian terjadilah sindrom abdomen akut jika torsi terjadi perlahan- lahan, gangguan akut terjadi
 2.1.8 Pengaruh mioma uteri pada kehamilan dan persalinan
*      Sering terjadi abortus
*      Terjadi kelainan letak janin dalam rahim
*      Distosia tumor yang menghalangi jalan lahir
*      Atonia uteri setelah pasca persalian: perdarahn banyak
*      Kelainan letak plasenta
*      Plasenta sukar lepas
2.1.9 Pemeriksaan Penunjang
a. USG abdominal dan transvaginal
b. Laparoskopi
(Saifuddin, A.Bari. 2002)
2.1.10 Penanganan
a. Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tidak memberikan terapi, hanya diobservasi tiap 3-6 bulan untuk menilai pembesaranya.mioma akan lisut setelah menoupouse
b. Pemberian buserilin acetat selama 16 minggu pada mioma uteri menghasilkan degenerasi hialin dimiometrium hingga uterus dalam keseluruhan
 menjadi lebih kecil.Akan tetapi setelah pemberian GnRHa dihentikan mioma yang kisut itu tumbuh kembali dibawah pengaruh estrogen oleh karena mioma itu masih mengandung reseptor estrogen dalam konsentrasi yang tinggi
c. Radioterapi, bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sampai penderita mengalami menoupose
(Kapita Selekta Kedokteran.1999) 

BAB 3
TINJAUAN KASUS
2.1  PENGKAJIAN DATA
Tempat pengkajian               : BPS Ny. "T"
Tanggal/jam pengkajian       : 24 Juni 2012/ 10.30 WIB     
No Register                          : 1189168
A. Data Subyektif
         Nama Istri             : Ny. M                                       Nama Suami    : Tn. M
Umur                     : 41 thn                                       Umur               : 54 thn
Agama                   : Islam                                        Agama             : Islam
Pendidikan            : SD                                            Pendidikan      : SMA
Pekerjaan               : Wiraswasta                               Pekerjaan         : -
Alamat                  : malang
-                                                            Ibu mengatakan terasa nyeri perut kiri dan terdapat benjolan diperut
bagian bawah yang semakin membesar, dan mulai 2 minggu yang lalu ibu mengalami perdarahan banyak kadang-kadang pusing.
-            Ibu mengatakan sakit pada perut bagian bawah sejak 1 tahun yang lalu dan perutnya terasa sakit pada saat akan menstruasi. Pada tanggal  24 April 2011 periksa ke poli kandungan dan dinyatakan ibu menderita mioma uteri, pada saat itu ibu disarankan untuk operasi tapi ibu takut.
-         Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita tumor.
-         Ibu mengatakan mempunyai anak 1 orang sekarang usia 8 tahun, sejak anaknya usia 1 tahun ibu mengikuti KB suntik (selama 5 tahun).
B. Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan umum                 : Baik
Kesadaran                         : Composmentis
TD                                     : 100/70 mmHg
Nadi                                  : 88 x/menit
Suhu                                  : 365oC
RR                                     : 20 x/menit
2.      Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka         :     Tampak pucat, dan takut, tidak tampak oedema.
Mata          :     Sklera tidak icterus, konjungtiva tidak pucat dan tidak oedema.
Dada         :     Tidak ada retraksi dinding dada
Perut          :     Tampak pembesaran perut di bawah pusat.
   Genetalia   :     Terdapat pengeluaran darah.
Ekstrimitas   :  Tidak oedem, tidak ada varises pada ekstrimitas bawah.
b.Palpasi
Perut          : Terdapat nyeri tekan perut bagian bawah dan terdapat pembesaran uterus setengah pusat sympisis.
Ekstrimitas      :  Turgor baik, oedem (-), varises (-)
  1. Pemeriksaan Penunjang
*  Tanggal : 24-4-2012
*  USG     : dari hasil USG ditemukan adanya mioma uteri
         *  HB                       : 7,3 gram%
2.2. ASSESMENT
         Ny”M” usia 41 tahun dengan mioma uteri
2.3.  PENATALAKSANAAN
a.           Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu    dan keluarga
b.      Menjelaskan pada ibu dan keluarga berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan ibu harus dirujuk ke Rumah Sakit.
c.         Memberikan motivasi pada ibu agar ibu tidak takut dibawa ke Rumah Sakit, dan menjelaskan pada ibu bahwa ibu akan lebih aman bila berada di Rumah Sakit dengan adanya perdarahan yang terus menerus selama 2 minggu ini.
d.           Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang bahaya dari penyakit yang dialami oleh ibu saat ini.
e.            Membantu keluarga menyiapkan keperluan untuk ke Rumah Sakit.
f.             Melakukan rujukan ke Rumah Sakit.

2.4.  EVALUASI
Tanggal        : 24 April  2012
Jam               : 11.00 WIB.
S                   : Ibu dan keluarga mengatakan sudah siap dirujuk ke Rumah Sakit
                      Dan mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan petugas.
O                  : Persiapan rujukan kendaraan dan keperluan ibu di Rumah sakit sudah siap.
A                  : Ny “ M” Usia 48 tahun pre op dengan mioma uteri
P                  :  Melakukan rujukan ke Rumah Sakit

BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari study kasus yang membahas kesenjangan dan persamaan yang telah ditemukan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori.
Adapun kesenjangan dan kesamanaan yang ditemukan oleh penulis selama melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny ”M” Usia 48 tahun dengan mioma uteri adalah:
a.       Pengkajian data.
Pada pengkajian data baik pada tinjauan teori maupun pada tinjauan kasus tidak ditemukan kesenjangan.
b.       Identifikasi Diagnosa dan masalah.
Tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus masalah pada tinjauan kasus sama seperti tinjauan teori.
c.       Antisipasi masalah potensial.
Tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus masalah pada tinjauan kasus sama seperti tinjauan teori
d.      Identifikasi kebutuhan segera.
Dalam kasus ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus..
e.       Intervensi.
Seluruh rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada tinjauan kasus telah tercantum dalam penanganan pada tinjauan teori sehingga tidak terjadi kesenjangan.
f.        Implementasi.
Tahap pelaksanaan pada tinjauan teori tidak dijelaskan namun pada tinjauan kasus penulis menguraikan sebagai pelaksanaan dari rencana tindakan dan dokumentasi penulis dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
g.       Evaluasi.
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses asuhan kebidanan berdasarkan tujuan dari kriteria hasil yang ditetapkan dalam bentuk SOAP.


BAB V
PENUTUP.

5.1.   Kesimpulan.
Di dalam menegakkan diagnosa dan masalah yang tepat dalam asuhan kebidanan ini diperlukan data-data subyektif yaitu data dari pasien. Dari data subyektif tersebut kemudian dipadukan dengan data obyektif, sehingga didapatkan data yang akurat.
Asuhan kebidanan pada Ny ”M” Usia 48 tahun  dengan mioma uteri telah dilakukan Asuhan Kebidanan sesuai teori.
  
5.2.   Saran
¨       Tenaga Kesehatan.
-          Dalam memberikan pelayanan seorang petugas kesehatan harus memperhatikan seara teliti keadaan fisik sehingga setelah diberikan tindakan tidak timbul komplikasi.
-          Dalam melakukan tindakan harus memperhatikan prinsip sterilisasi
¨       Masyarakat
Bagi masyarakat diharapkan untuk selalu menjaga kesehatan dan segera memeriksakan diri jika mengalami suatu masalah sehingga apabila terdapat suatu penyakit dapat terdeteksi secara dini.
¨       Mahasiswa Kebidanan
Mengharapkan kepada seluruh mashasiswa untuk lebih memperdalam ilmu pengetahuan khusunya ilmu tentang kebidanan, dan mampu memberikan asuhan kebidanan pada setiap ibu penderita mioma uteri sesuai teori dalam praktek lapangan.


DAFTAR PUSTAKA

·       Mochtar, Rustam.1998.Sinopsis Obstetri,ed.3. Jakarta : EGC.
·       Mansjoer, Arif.2001. Kapita Selekta Kedokteran, jilid.I. Jakarta : EGC.
·       Mansjoer, Arif.1999. Kapita Selekta Kedokteran, jilid.II. Jakarta : FKUI.
·       Prawirohardjo, Sarwono.2000. Buku Acuan Nasional : Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, ed,2. Jakarta:YBP-SP.
·       Manuaba, IBG.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.