Selasa, 14 Januari 2014

Contoh ASKEB ANC Fisiologis


ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “S” GII P1001 Ab000 UK 6 – 8 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL
DI POLINDES ANANDA – PUJON
7 JULI 2011



Untuk Memenuhi Tugas PKK I Semester IV




 









Oleh :
VITA WULANDARI
09.2.116



POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
MALANG
2011

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan Pada Ny. “S” GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan kehamilan normal di Polindes Ananda Pujon 7 Juli 2011.
            Asuhan ini disusun sebagai pemenuhan tugas kebidanan yang diselenggarakan oleh Politeknik Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang Program Studi Kebidanan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pelayanan kebidanan pada ibu hamil.
            Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      dr. Chaidir Karnanda, Sp. PD, selaku direktur Poltekkes dr. Soepraoen Malang.
  1. dr. Prabowo R, Sp.OG, selaku Kaprodi Kebidanan Poltekkes dr. Soepraoen Malang
  2. Ibu Yeni Agus S, S.ST selaku Pembimbing Akademik Poltekkes RS dr. Soepraoen
  3. Ibu SK. Sulastri, A. Md. Keb, S.ST selaku Pembimbing Institusi Poltekkes RS dr. Soepraoen
  4. Ibu Ovalya Makarova, A.Md. Keb selaku pembimbing klinik praktek kebidanan
  5. Rekan-rekan mahasiswa Poltekkes RS dr. Soepraoen yang telah membantu dalam penyusunan asuhan kebidanan ini.
            Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat memperbaiki kualitas asuhan kebidanan ini. Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.


Malang, Oktober 2011
                      
Penulis
 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kehamilan adalah pertemuan sel telur dengan sperma yang diikuti dengan nidasi/ imlpantasi ( Rustam, 1998 : 17 ). Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus, kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) ( Sarwono, 1999 : 25 )
Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa per tahun. Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi terutama di Negara berkembang sebesar 99% (Manuaba, 1998 : 8).
Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor pelayanan kesehatan, seperti asuhan kebidanan yang sesuai dengan manajemen kebidanan. Oleh karena itu ibu hamil perlu diberikan asuhan pada masa kehamilan untuk deteksi dini adanya tanda bahaya kehamilan agar angka kematian dan kesakitan ibu hamil dapat ditekan.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil kasus Asuhan Kebidanan Pada Ny. “S” GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan kehamilan normal. Dengan tujuan agar dapat memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan sesuai standart.
1.2  Tujuan Penulisan
1.2.1        Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan mahasisiwa mampu melaksanakan asuhan kebidananan pada hamil secara komprehensif meliputi biologi, psikologi, sosial dan spiritual terhadap klien dan keluarga.
1.2.2        Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a.       Melakukan pengkajian data pada ibu hamil.
b.      Mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang muncul dari hasil pengkajian.
c.       Mengantisipasi masalah potensial yang muncul.
d.      Melakukan kebutuhan segera sesuai dengan masalah potensial.
e.       Membuat rencana tindakan.
f.       Melakukan tindakan sesuai intervensi.
g.      Melakukan evaluasi dan pendokumentasian.

1.3  Metode Penulisan
1.3.1        Anamnesa / Wawancara
Mengambil data dengan tanya jawab langsung pada klien.
1.3.2        Pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan fisik untuk memperoleh data obyektif.
1.3.3        Praktek
Melaksanakan asuhan kebidanan atau menerapkan pengetahuan dan keterampilan kebidanan
1.3.4        Studi Pustaka
Mengkaji data pada klien dengan membaca sumber yang dapat mendukung terlaksananya asuhan serta dapat membandingkan antara teori dengan praktek.

1.4  Sistematika Penulisan
BAB I    Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan Penulisan
1.3  Metode Penulisan
1.4  Sistematika Penulisan
BAB II   Tinjauan Teori
2.1  Konsep Teori
2.2  Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil.
BAB III Tinjauan Kasus
3.1  Pengkajian
3.2  Identifikasi Diagnosa / Masalah
3.3  Identifikasi Masalah Potensial
3.4  identifikasi Kebutuhan Segera
3.5  Intervensi
3.6  Implementasi
3.7  Evaluasi
BAB IV Pembahasan
BAB V   Penutup
5.1  Kesimpulan
5.2  Saran
           DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Konsep Teori
2.1.1        Pengertian Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
1.      Ovulasi pelepasan ovum
2.      Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
3.      Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
4.      Terjadi nidasi (implantasi) pada uterus
5.      Pelepasan plasenta
6.      Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
( Manuaba, 1998 : 95 )
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi atas 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minngu ke-28 hingga ke-40).
( Sarwono, 2008 : 213 )
Kehamilan adalah pertemuan sel telur dengan sperma yang diikuti dengan nidasi / implantasi.
( Rustam, 1998 :17 )
Kehamilan adalah petemuan antara sel telur dengan sel spermamatozoa (konsepsi) yang ddikuti dengan perubahan fisiologis dan psikologis.
( Mitayani, 2009 : 2 )
2.1.2        Proses Permulaan Kehamilan
1.      Penghamilan (konsepsi – fertilisasi)
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung sebagai berikut :
a.       Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi diliputi korona radiata, yang mengandung persedian nutrisi.
b.      Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang disebut vitellus.
c.       Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan ke dalam vitellus , melalui saluran pada zona pelusida.
d.      Konsepsi terjadi di pars ampularis tuba :
Ć¾  Tempat yang paling luas.
Ć¾  Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia.
Ć¾  Ovum mempunyai waktu terlama di ampula tuba
e.       Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selam 48 jam.
·         Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri.
·         Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan sebagian dari “liproteinnya” sehingga mampu mengadakan fertilisasi.
·         Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba.
·         Spermatozoa hidup selam tiga hari dalam genetalia interna.
·         Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radiata dan zona pelusida dengan proses enzimatik: hialuronidase.
·         Melalui “stomata” spermatozoa memasuki ovum.
·         Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal di luar.
·         Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentuk zigot.
( Manuaba, 1998 : 99 )


2.      Nidasi
Nidasi adalah masuknya sel telur ke dalam endometrium. Nidasi terjadi ± 6 hari setelah fertilisasi. Terjadi karena trofobalst mempunyai daya untuk menghancurkan sel-sel endometrium dan digunakan sebagai bahan makanan oleh telur.
( Unpad, 1983 : 104 )
3.      Plasenta dan Mukosa Rahim
§  Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu dan janin, dan sebaliknya.
( Unpad, 1983 : 104 )
Plasenta merupakan organ yang berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan janin itu sendiri selama kehidupan intrauterin.
( Salmah, 2006 : 25 )
§  Mukosa rahim terdiri dari tiga lapisan :
a.       Stratum compactum yang sifatnya padat. Telur ada dalam lapisan ini.
b.      Stratum spongiosum mengandung banyak kelenjar dan pembuluh darah.
c.       Stratum nasale, tidak berubah.
Pada saat hamil maka mukosa rahim yang disebut desidua membesar karena telur di dalam desidua. Terbagi atas :
a.       Desidua basalis : terletak diantara konsepsi dan rahim, disinilah plasenta dibentuk.
b.      Desidua kapsularis : meliputi hasil konsepsi kea rah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu dengan desidua vena karena obliterasi.
c.       Desidua vera (parietalis) : yang meliputi dinding dalam rahim.
( Unpad , 1983 : 109 )
4.      Embriogenesis
Pertumbuhan embrio bermula dari embrional plate (lempeng embrional) yang selanjutnya berdefisiensi menjadi tiga unsur lapisan yaitu :
a.       Lapisan sel ectoderm  : lapisan paling luar.
b.      Lapisan sel metoderm : lapisan tengah.
c.       Lapisan sel endoderm : lapisan paling dalam.
 
2.1.3     Tanda dan Gejala Kehamilan
A.    Tanda – tanda Dugaan Hamil.
1.      Amenorea ( terlambat datang bulan)
a.       Konsepsi dan nidasi mneyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graf dan ovulasi.
b.      Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus neagle dapat ditentukan perkiraan persalinan.
( Manuaba, 1998 : 125)
2.      Mual (nausea) dan muntah (emesis)
a.       Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
b.      Menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness.
c.       Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d.      Akibat mual muntah nafsu makan berkurang.
( Manuaba, 1998 : 125)
3.      Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut Ngidam.
( Manuaba, 1998 : 125)
4.      Sinkope atau pingsan
a.       Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat sehingga menimbulkan sinkope atau pingsan.
b.      Kehamilan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.
( Manuaba, 1998 : 125)
5.      Payudara Tegang
a.       Pengaruh estrogen – progesterone dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.
b.      Payudara membesar dan tegang.
c.       Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
( Manuaba, 1998 : 125)
6.      Sering Berkemih
Pada awal kehamilan, uterus yang membesar akibat pelunakan istmus menyebabkan kandung kemih tetekan. Pada akhir kehamilan, turunnya bagian presentasi janin, kandung kemih kembali mendapat tekanan. Nokturia dapat terjadi sebagian karena wanita berada dalam posisi rekumbendan kekuatan yang lebih kecil menekan vena kava inferior, yang menambah aliran darah ke ginjal dan meningkatkan kecepatan filtrasi glomerulus.
( Sinclair, 2010 : 58 )
7.      Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus sehingga menyebabkan kesulitan buang air besar.
( Manuaba, 1998 : 125)
8.      Pigmentasi Kulit
1)      Sekitar pipi : chloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi pada kulit.

2)      Dinding perut
·         Striae lividae
·         Linea nigra
·         Linea alba makin menghitam
3)      Sekitar payudara
·         Hiperpigmentasi pada areola mamae
·         Puting susu makin menonjol
·         Kelenjar montgomery makin menonjol
·         Pembuluh darah perifer sekitar payudara.
( Manuaba, 1998 : 126)
9.      Epulsi
Hipertropi pada gusi disebut epulsi, dapat terjadi bila hamil.
( Manuaba, 1998 : 126)
10.  Varises
Varises dapat terjadi di labia atau tungkai. Hemoroid adalah suatu bentuk varises, dan kecenderungan terjadi varises diwariskan dalam keluarga. Selama masa hamil progesteron merelaksasi dinding vena, dan aliran balik vena dari ekstremitas bawah terganggu oleh uterus yang terus membesar sehingga sistem vena mendapat tekanan semakin besar dan akibatnya timbul varises. Kelebihan berat badan, mengangkat berat badan, dan konstipasi juga berperan dalam pembentukan varises. Varises merupakan predisposisi bagi wanita untuk mengalami trombus. Setelah melahirkan varises akan membaik, kendati pada kehamilan berikutnya varises akan kembali dan mingkin memburuk.
( Sinclair, 2010 : 58 )
B.     Tanda Tidak Pasti Kehamilan
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditemtukan dengan jalan :
1.      Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
2.      Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
§  Tanda hegar
Pelunakan isthmus uteri (rahim) yang menyebabkan isthmus menjadi lunak sehingga pada pemeriksaan dalam kedua jari seolah-olah bisa bertemu.
§  Tanda Chadwick
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak semakin merah dan kebiru-biruan.
§  Tanda piskacek
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama kesemua arah tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat pada daerah implantasi plasenta sehingga rahim bentuknya tidak sama.
§  Tanda goodel
Serviks vaskularisasinya dan lunak seperti bibir.
§  Kontraksi Braxton hicks
§  Teraba ballottement
Timbul lentingan rahim bila digoyangkan.
3.      Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
§  Sebagian kemungkinan positif palsu.
( Manuaba, 1998 : 126 )
C.     Tanda Pasti Kehamilan
Tanda pasti kehamilan dapat ditemtukan dengan jalan :
1.      Gerakan janin dalam rahim.
§  Terlihat / teraba gerakan janin.
§  Teraba bagian-bagian janin
2.      Denyut jantung janin
§  Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiografi, alat Doppler.
§  Dilihat dengan ultrasonografi.
§  Pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi.
( Manuaba, 1998 : 126 )
2.1.4  Perubahan Fisik Pada Kehamilan
1.      Uterus
Uterus yang awalnya sebesar jempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga beratnya  mencapai 100 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
( Manuaba, 1998 : 106 )

2.      Serviks
Mengandung lebih banyak jaringan serabut dan sedikit jaringan otot dibandingkan dengan uterus. Dalam pengaruh progesteron, sel secret mukus endoserviks menjadi lebih tebal dari serviks. Sedangkan prostaglandin dilepaskan dari jaringan lokal mengurangi konsentrasi kolagen di dalam serviks yang juga mempunyai peran dalam perlunakan serviks.
( Salmah, 2006 : 48 )
3.      Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuk plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan vili chorialis yang mengeluarkan hormon chorionic gonadotropin yang mirip dengan hormon luteotropik hipofisik anterior.
4.      Vagina dan vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwick).
( Manuaba, 1998 : 107 )
5.      Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan laktasi dan memproduksi ASI. Perkembangan payudara tidak terlepas dari hormon estrogen, progesteron dan somatomamotropin.
Penampkan payudara pada ibu hamil :
a.       Payudara menjadi lebih besar.
b.      Areola payudara makin hiperpigmentasi.
c.       Glandula montgomery makin tampak.
d.      Puting susu makin menonjol.
( Manuaba, 1998 : 108 )
6.      Sirkulasi Darah Ibu
·         Volume darah
Volume darah semakin meningkat, dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya umur kehamilan 32 minggu. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak pada usia kehamilan 16 minggu, sehingga pengidap penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.
( Manuaba, 1998 : 109 )
·         Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.
( Manuaba, 1998 : 109 )
7.      Sistem Respirasi
Pada kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada UK 32 minggu sehingga kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya.
( Manuaba, 1998 : 109 )
8.      Sistem Pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan:
·         Hipersalivasi (pengeluaran air liur yang berlebihan).
·         Mual di pagi hari.
·         Emesis dan hiperemesis gravidarum.
·         Obstipasi karena gerak usus berkurang.
( Manuaba, 1998 : 110 )
9.      Sistem perkemihan
Desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua dapat menyebabkan gangguan miksi atau sering kencing. Desakan tersebut membuat kandung kemih cepat terasa penuh. Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan air seni bertambah.
( Manuaba, 1998 : 110 )
10.  Sistem integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprenalis.
( Manuaba, 1998 : 110 )
11.  Perubahan Metabolisme
    1. Metabolisme basal naik sebesar 15 – 20%
    2. Kebutuhan protein wanita hamil semakin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan  protein tinggi ± ½ gr per Kg BB atau 1 butir telur ayam/hari.
    3. Kebutuhan kalori dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak protein.
    4. BB ibu hamil akan bertambah 6,5-16,5 Kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ Kg/minggu. Penambahan berat badan ini dapat dirinci sebagai berikut :
1)      Janin                                              3-3,5 Kg
2)      Plasenta                                         0,5 Kg
3)      Air ketuban                                   1 Kg
4)      Rahim                                            1 Kg
5)      Timbunan lemak                            1,5 Kg
6)      Timbunan protein                          2 Kg
7)      Retensi air dan garam                   1,5 Kg
                                                                        ( Manuaba, 1998 : 106 – 111 )
12.  Sistem skeleton dan persendian
Letak tulang belakang akan berubah mengembang, pembesaran abdomen yang disebut lordosis. Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena ligament-ligament, juga terjadi pelebaran pada ruang persendian.
 
2.1.5        Perbandingan antara Primipara dan Multipara
Perbandingan
Primipara
Multipara
1.      Perut
2.      Pusar
3.      Rahim
4.      Payudara

5.      Labia mayora
6.      Hymen
7.      Vagina

8.      Serviks

9.      Pembukaan serviks

10.  Perineum
·   Tegang
·   Menonjol
·   Tegang
·   Tegang, tengah

·   Bersatu
·   Kaya beberapa rambut
·   Sempit dengan rugae utuh
·   Licin, letak tertutup

·   Mendatar dulu diikuti pembukaan
·   Masih utuh
·   Longgar
·   Dapat datar
·   Agak lunak
·   Menggantung, agak lunak, terdapat striae
·   Agak terbuka
·   Kurunkulae himendiks
·   Lebar, rugae kurang

·   Sedikit terbuka, teraba keras, robekan persalinan
·   Membuka bersamaan dengan mendatar
·   Bekas luka episiotomy
 
( Manuaba, 1998 : 127 )
2.1.6        Diet dalam Kehamilan
Perubahan Umum dalam Pengaturan Makanan Ibu Hamil
1.      Pada trimester I, biasanya nafsu makan ibu berkurang maka diperlukan adanya suplementasi zat besi khusus. Diberikan makanan berkonsentrasi energi yang tinggi akan tetapi volume/ porsinya harus kecil.
2.      Pada trimester II, akan mengalami kenaikan metabolisme basal. Oleh karena itu kebutuhan ibu akan energi dan zat gizi lain mulai meningkat. Berat badan juga menunjukkan peningkatan yang nyata. Mulai masa ini volume dan mutu makanan harus mengandung protein, vitamin, dan mineral.
3.      Pada trimester III, metabolisme basal tetap naik, nafsu makan ibu cukup baik dan ibu selalu merasa lapar. Oleh karena janin sudah cukup besar. Diafragma sudah melaui agak tertekan, maka perlu makanan dengan mengatur sumber energi.
( Annasari, 2009 : 20)

§  Pertumbuhan berat wanita hamil :
Trimester I penambahan ± 1 Kg
Trimester II penambahan ± 5 Kg
Trimester III penambahan ± 5,5 Kg
2.1.7        Keluhan - Keluhan yang Sering Didapatkan pada Wanita Hamil
1.      Mual dan muntah
Biasanya timbul pada bulan ke II dan hilang setelah bulan ke III lewat. Mual muntah ini terutama timbul pada pagi hari ialah waktu perut kosong (morning sicknes).
Penyebabnya yang persis tidak diketahui, mungkin disebabkan oleh HCG, estrogen dan progesteron yang meningkat, relaksasi otot halus, perubahan metabolisme karbohidrat.
Cara pengobatannya :
a.       Makan dulu sedikit, misalnya biskuit dan teh sebelum bangun dari tempat tidur.
b.      Makan harus dalam porsi yang kecil-kecil tapi sering, misalnya 5 kali perhari.
c.       Dapat juga diberikan vitamin B complex, vitamin C, dan sedative.
2.      Sakit pinggang
Sebagian disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut, perut yang membesar, melonggarnya sendi-sendi panggul seperti symphisis dan articulatio sacroiliaca, dan pengaruh hormon kehamilan.
Cara meringankan :
§  Dengan analgetica
§  Istirahat yang cukup
§  Pemakaian korset
3.      Varises
Timbulnya varises dipengaruhi oleh faktor keturunan, berdiri lama, dan usia. Dalam kehamilan dipengaruhi juga karena faktor hormon.
Cara meringankan :
a.       Wanita varises tidak boleh memakai pakaian yang sempit.
b.      Tidak boleh lama bekerja sambil berdiri.
c.       Waktu istirahat kakinya ditinggikan.
d.      Menggunakan kaos kaki panjang dan elastic.

4.      Haemoroid (Bawasir)
Adalah pelebaran vena-vena dari usus, dapat bertambah besar dalam kehamilan karena ada bendungan darah dalam rongga panggul.
Cara meringankan :
a.       Defekasi teratur.
b.      Kalau perlu diberi suppositoria haemoroid.
c.       Kalau menyebabkan perdarahan banyak, harus dioperasi.
5.      Sakit kepala
Biasanya timbul pada hamil muda dan sukar ditentukan sebabnya. Pada pertengahan kehamilan hilang atau berkurang. Salit kepala pada trimester akhir dapat merupakan gejala pre eklampsi berat.
6.      Odema
Paling sering timbul pada kaki dan tungkai bawah. Harus selalu diperiksa apakah tidak disebabkan oleh toxaemi gravidarum. Kadang disebabkan oleh tekanan dari rahim yang membesar pada vena-vena panggul.
Cara mengatasi :
a.       Istirahat yang cukup.
b.      Kaki ditinggikan kalau tidur.
7.      Sesak nafas
Disebabkan karena rahim yang membesar, mendesak difragma ke atas.
Cara mengatasi tidur dengan bantal yang tinggi.
8.      Flour albus (darah putih, keputihan)
Pada umumnya cairan di dalam vagina bertambah dalam kehamilan tanpa sebab-sebab yang patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan.
2.1.8        Konsep ANC
      Adalah pengawasan sebelum anak lahir, terutama ditujukan kepada ibu dan janin, dan pertumbuhan serta perkembangan janin di dalam rahim.
      Secara khusus pngawasan antenatal bertujuan untuk :
1)      Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2)      Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan kala nifas.
3)      Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
4)      Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
( Manuaba, 1998 : 129 )
Pemeriksaan antenatal paling sedikit 4 kali kunjungan :
a.       Satu kali pada trimester I (sebelum UK 14 munggu)
b.      Satu kali pada trimester II (UK 14-28 minggu)
c.       Dua kali pada trimester III (UK 28 sampai 36 minggu dan sesudah UK 36 minggu).
2.1.9        Standart Minimal Asuhan Antenatal
1.      Timbang BB
Berat badan ibu hamil akan bertambah 6,5-16,5 Kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ Kg/minggu
2.      Tekanan darah diukur
Untuk mengetahui umur kehamilan, pertumbuhan janin dan deteksi dini adanya gemelli dan mola.

1.      TFU diukur
Umur Kehamilan
TFU
12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
28 minggu
32 minggu
36 minggu
40 minggu
 2 jari diatas symphisis
 Pertengahan symphisis - pusat
 3 jari dibawah pusat
 setinggi pusat
 3 jari diatas pusat
 pertengahan pusat - PX
 3 jari dibawah PX
 pertengahan pusat - PX

Menentukan umur kehamilan dan taksiran persalinan.
Rumus Neagle dapat dihitung dari TP = HPHT +7, bulan - 3, tahun +1
Cara Mc.Donald :
Tuanya kehamilan (bulan) = TFU (cm) : 3,5 cm
 
1.      Imunisasi TT
Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena infeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali selama hamil.
2.      Tablet tambah darah
Fe yang terdapat dalam makanan tidak mencukupi kebutuhan wanita hamil akan Fe. Jadi, dalam kehamilan perlu diberi tambahan Fe misalnya sebagai sulfas ferosus 3 x 200 mg.
                                                                                                ( Unpad. 2001 )
Pemberian tablet zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang. Satu tablet sehari selama minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg dan asam folat 500 mg.
                                                                                                ( Salmah, 2006 :114 )
3.      Tes terhadap PMS
4.      Temu wicara untuk persiapan rujukan.
2.1.10        Informasi Untuk Kunjungan Antenatal
Kunjungan
Waktu
Informasi Penting
Trimester I
< 14 minggu
1.   Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu.
2.   Mendeteksi masalah dan menanganinya.
3.   Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia, penggunaan praktek tradisional yang merugikan.
4.   Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.
5.   Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi, latihan, kebersihan dan istirahat).
Trimester II
14-28 minggu
1.Sama seperti diatas ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeclampsia, tanda gejala pre eklampsi: TD naik, edema, protein urin.

Trimester III
28-36 minggu

Setelah 36 minggu
Sama seperti diatas ditambah palapasi abdomen untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal  atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.
2.1.11        Macam-macam Palpasi
1.      Secara Leopold I, gunanya untuk :
a.       Menentukan umur kehamilan.
Pemeriksaan tuanya kehamilan dari tingginya fundus uteri :
·         Sebelum bulan ketiga fundus uteri belum bisa terbaca dan diraba dari luar.
·         Akhir bulan ketiga (12 minggu) → 1 – 2 jari atas symphisis
·         Akhir bulan IV (16 minggu) → pertengahan antara pusat – symphisis
·         Akhir bulan V (20 minggu) → 3 jari bawah pusat
·         Akhir bulan VI (24 minggu) → setinggi pusat
·         Akhir bulan VII (28 minggu) → 3 jari atas pusat
·         Akhir bulan VIII (32 minggu) → pertengahan prosessus xipoideus
·         Akhir bulan IX (36 minggu) → 3 jari bawah prosessus xipoideus
·         Akhir bulan X (40 minggu) → pertengahan prosessus xipoideus – pusat.
( Unpad : 162 )
b.      Mengetahui bagian yang terdapat di fundus.
1.      Kepala → keras, bundar, dan melenting.
2.      Bokong → lunak, kurang bundar, kurang melenting.
3.      Lintang → fundus teraba kosong.
c.       Menghitung TBJ menurut Johnson Tusak.
H I : TFU – 13cm X 155 gram                
H II : TFU – 12cm X 155 gram
H III : TFU – 11cm X 155 gram
2.      Secara Leopold II
Gunanya untuk menentukan letak punggung anak pada letak memanjang dan menentukan letak kepala dan letak lintang.
Tanda punggung : datar, keras, tidak teraba bagian kecil anak.
3.      Secara Leopold III
Gunanya untuk mnentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
4.      Secara Leopold IV
Gunanya untuk menentukan seberapa jauh masuknya bagian bawah. Bila jari-jari tangan saling bertemu berarti kepala belum masuk (convergen), bila kedua tangan sejajar berarti kepala sudah masuk rongga panggul, dan bila kedua tangan saling menjauh berarti ukuran kepala terbesar sudah masuk PAP (divergen).
Prasat Osborn gunanya untuk menentukan ada tidaknya keseimbangan antara kepala dan panggul.
§  Kesimpulan Hasil Palpasi
a.       Menentukan UK.
b.      Bagian anak dapat diraba dengan jelas setelah kehamilan 20 minggu.
c.       Letak anak membujur atau melintang.
d.      Presentation yaitu bagian janin yang terletak di bawah.
e.       Kedudukan anak habitus yaitu fleksi atau defleksi.
f.       Posisi yaitu letak punggung kiri atau kanan.
g.      Masuknya bagian bawah ke PAP, primigravida 32 minggu, multigravida 36 minggu.
h.      Kelainan – kelainan pada ibu dan janin seperti CPD, hidramnion, gemelli.

2.1  Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
       I.            Pengkajian
Tanggal : untuk mengetahui tanggal mulai dilakukan pengkajian pada pasien.
Jam        : untuk mengetahui waktu pengkajian pada pasien.
A.    Data Subtektif
1.      Biodata
Nama               : Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan.
( Ambarwati, 2010 : 131 )
Umur               : Kurun reproduksi sehat antara umur 20 – 30 tahun.
( Manuaba, 1998 : 27 )
Agama             : Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa.
( Ambarwati, 2010 : 132 )
Pendidikan      : Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya.
( Ambarwati, 2010 : 132 )
Pekerjaan         : Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat social ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.
( Ambarwati, 2010 : 132 )
Penghasilan     : Ditanya untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikn mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
Alamat            : Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan.
( Ambarwati, 2010 : 132 )
2.      Keluhan Utama
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada pengaduan lain yang penting.
( Unpad, 1983 : 154 )
Keluhan yang menyebabkan kedatangan pasien ke pusat kesehatan :
Ć¼  Berkaitan dengan kehamilan yaitu komplikasi : kepala pusing, pandangan kabur, perdarahan, pecahnya ketuban, inpartu.
Ć¼  Penyakit yang menyertai kehamilan.
( Manuaba, 1998 )
3.      Riwayat Kesehatan Lalu dan Sekarang
Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang atau pernah diderita dan pengobatannya yang sedang atau pernah dilakukan. Hal ini penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang menyertai dan yang dapat mempengaruhi kehamilannya, sehubungan dengan keadaan ibu yang lemah pada waktu kehamilan dan setelah melahirkan.
Penyakit tersebut meliputi :
a.       Penyakit Jantung
Kehamilan dapat memperbesar penyakit jantung, bahkan dapat meyebabkan payah jantung (dekompensasi cordis). Karena pada saat kehamilan terjadi perubahan pada jantung yaitu hipervolemia jantung dan diafragma terdorong ke atas karena pembesaran uterus. Puncak keadaan payah jantung itu akan dijumpai pada waktu :
§  Puncak hemodilusi : 28 sampai 32.
§  Pada saat inpartu.
§  Pada saat plasenta lahir, darah kembali ke peredaran darah umum dalam jumlah besar untuk membentuk ASI.
§  Terjadinya perdarahan post partum, sehingga diperlukan kekuatan ekstra jantung untuk dapat melakukan kompensasi.
Akibat penyakit jantung dalam kehamilan :
§  Abortus
§  Persalinan prematurus/ berat lahir rendah.
§  Kematian perinatal yang makin meningkat.
§  Pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami kematian.
( Manuaba, 1998 : 273 )
b.      Diabetes Melitus
1.      Pengaruh kehamilan, persalinan, dan nifas tehadap penyakit gula :
o   Keadaan pre diabetes lebih jelas menimbulkan gejala pada kehamilan, persalinan dank ala nifas.
o   Penyakit diabetes (gula) makin kuat.
o   Saat persalinan karena memerlukan tenaga yang besar dan dapat terjadi koma diabetikum.
2.      Penyakit gula berpengaruh terhadap kehamilan, diantaranya :
o   Dapat terjadi gangguan pertumbuhan janin dalam rahim: terjadi keguguran, persalinan premature, kematian dalam rahim, lahir mati, dan bayi yang besar.
o   Dapat terjadi kehamilan, dapat menimbulkan pre eklampsia, eklampsia.
3.      Pengaruh penuyakit gula terhadap persalinan :
o   Gangguan kontraksi otot rahim.
o   Janin besar dan sering menimbulkan operasi.
o   Gangguan pembuluh darah plasenta yang bisa menimbulkan asfiksia sampai lahir mati.
o   Perdarahan post partum, karena gangguan kontraksi otot rahim.
o   Post partum terjadi infeksi
o   Bayi mengalami hipoglikemia post partum dan dapat menimbulkan kematian
4.      Pengaruh penyakit gula terhadap janin :
o   Dapat terjadi keguguran, persalinan prematuritas, IUFD (setelah minggu ke-36) dan lahir mati.
o   Bayi dengan dismaturitas.
o   Bayti yang potensial mengalami kelainan syaraf dan jiwa.
o   Bayi potensial mengidap penyakit gula.
( Manuaba, 1998 : 281-282 )
c.       Tuberkulosis Paru
Diagnose kadang-kadang tidak mudah, karena ibu hamil tampak sehat terutama dalam proses penyakit tenang .
·         Dalam anamnese ibu mengatakan pernah berobat/ sedang berobat penyakit paru-paru.
·         Keluhan dan gejala : batuk menahun, hemaptoe (batuk darah), dan kurus kering.
·         Pemeriksaan fisik – diagnostic pada paru-paru dijumpai adnya kelainan fungsi pernapasan.
·         Photo rontgen paru-paru.
·         Uji mantoux
( Rustam Mochtar, 1998 : 155 )
d.      Penyakit Asma
Penyakit asma dalam kehamilan kadang-kadang bertambah berat atau bahkan berkurang. Dalam batas yang wajar penyakit ini tidak banyak pengaruhnya terhadap kehamilan. Penyakit asma yang berat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim melalui gangguan pertukaran O2 dan CO2. Pengawasan hamil dan pertolongan persalinan dapat berlangsung biasa, kecuali terdapat indikasi pertolongan persalinan dengan tindakan operasi. Bila bidan berhadapan dengan kehamilan disertai asma sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sehingga dapat melakukan pengawasan bersama.
( Manuaba, 1998 : 275 )
e.       Anemia
Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun nifas. Dan masa selanjutnya berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia, seperti :
§  Abortus
§  Partus prematurus
§  Partus lama karena inersia uteri
§  Perdarahan post partum karena atonia uteri
§  Syok
§  Infeksi, baik partum maupun post partum
§  Anemia yang sangat berat, dengan Hb kurang dari 4gr/ 100ml dapat menyebabkan Dekompensasi Kordis.
Bagi hasil konsepsi anemia dalam kehamilan berpengaruh kurang baik :
§  Kematian mudigah
§  Kematian perinatal
§  Prematuritas
§  Dapat terjadi cacat bawaan
§  Cadangan besi kurang
( Sarwono, 2008 : 450-451 )
f.       Hepatitis Infeksiosa
Gambaran klinik berupa anoreksia, demam, mual muntah, nyeri ulu hati, ikterus dan pembesaran hati. Pemeriksaan laboratorium menggunakan urine, darah dan fungsi hati akan menguatkan diagnosa.
1.      Pengaruh pada kehamilan.
·         Dapat terjadi abortus, partus prematurus, dan kematian janin dalam kandungan.
·         Apakah virus sudah masuk dalam tubuh janin belum dapat dipastikan.
2.      Pengaruh terhadap persalinan dan nifas.
·         Penghentian kehamilan tidak mengubah jalannya penyakit baik dengan jalan abortus buatan maupun denagn induksi persalinan.
·         Bila tidak ada indikasi penyelesaian persalinan, kelahiran pervaginam diawasi dengan baik.
·         Kala II boleh diperpendek dengan ekstraksi vakum atau forceps bila janin hidup dan embriotomi bila mati.
·         Bahaya yang paling mengancam ibu adalah saat persalinan, karena sering terjadi perdarahan yang hebat dan sakit dikontrol atau hipofibrinogemia.
3.      Penanganan
·         Pengobatan hepatitis dalam kehamilan sama dengan ahli patologi klinik dan penyakit dalam.
·         Penderita harus dirawat, istirahat, dan diet hepatitis.
·         Diberikan infus cairan (Dekstrosa dan glukosa) dan elektrolit yang cukup.
·         Obat-obat : antibiotika, kortikosteroid, dan obat proteksi hati.
( Rustam Mochtar, 1998 : 162 )
g.      Hipertensi Esensial
Kehamilan dengan hipertensi esensial dapat berlangsung sampai aterm tanpa gejala menjadi pre eklampsia tidak murni. Hanya sekitar 20% menjadi pre eklampsi-eklampsi tidak murni yang disertai gejala protein urin, oedem, dan terdapat keluhan nyeri pada epigastrium, sakit kepala, penglihatan kabur dan mual serta muntah. Yang banyak dijumpai adalah hipertensi esensial jinak dengan tekanan darah antara 140/90 mmHg sampai 160/100 mg.
( Manuaba, 1998 : 273 )
h.      Gonorrhoe
Dapat menyebabkan vulva vaginitis dalam kehamilan, dengan keluhan flour albus dan disuria. Bayi yang lahir dari ibu gonorrhoe dapat menderita conjungtivitis gonorrhoika neonatorum atau disebut Blenorrhea Neonatorum.
( Sarwono, 2008 : 407 )
4.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga terutama :
o   Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular, seperti TBC, Hepatitis.
o   Penyakit keluarga yang dapat diturunkan, seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa, asma.
o   Riwayat kehamilan kembar. Factor yang dapat meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil anak kembar harus diwaspadai, karena hal ini bisa menurun pada ibu.
( Manuaba, 1998 : 265 )
5.      Riwayat Haid
Ć¼  Menarche
Menarche adlah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia pubertas, yaitu sekitar usia 10-16 tahun, rata-rata usia 12,5 tahun.
( Sarwono, 2008 )
Ć¼  Siklus
Lamanya siklus haid normal atau dianggap sebagai siklus haid klasik adalah 28 hari ditambah atau dikurangi dua sampai tiga hari. Siklus ini dapat berbeda-beda pada wanita yang normal dan sehat.
( Sarwono, 2008 : 46 )


Ć¼  HPHT
HPHT dapat dijabarkan untuk memperhitungkan tanggal tafsiran persalinan. Bila siklus haid ± 28 hari, rumus yang dipakai adalah rumus neagle, yaitu hari + 7, bulan – 3, dan tahun +1.
( Sarwono, 2008 : 155 )
Untuk siklus haid 35 hari, perkiraan partus adalah hari + 14, bulan – 3, tahun +1.
( Suliman, 1983 : 127 )
6.      Riwayat Perkawinan
Menikah                : berapa kali.
Lama menikah       :
a.       Infertile primer, pasangan suami/ istri belum pernah hamil meskipun senggama dilakukan tanpa perlindungan apapun, untuk waktu sekurang-kurangnya 12 bulan.
b.      Infertile sekunder, pasangan suami/ istri pernah hamil tapi kemudian tidak mampu hamil lagi dalam waktu 12 bulan, kemudian senggama dilakukan tanpa perlindungan apapun.
( Hanafi, 2000 : 35 )
Usia pertama menikah : kurun reproduksi sehat antara 20-30 tahun.
( Manuaba, 1998 : 27 )
7.      Riwayat Kehamilan. Persalinan, Nifas yang Lalu
Ć¾ Kehamilan  : Ibu pernah berapa kali hamil, periksa hamil berapa kali dan dimana, apa ada keluhan saat hamil.
Ć¾ Persalinan   : ibu melahirkan di usia kehamilan berapa, dimana, ditolong siapa, secara apa, jenis kelamin bayi, berat bayi waktu lahir, panjang bayi.
Ć¾ Nifas           : apakah ada kelainan saat nifas, bagaimana perdarahan, bagaimana pengeluaran ASI.
8.      Riwayat Kehamilan Sekarang
Apakah ada keluhan saat hamil, berapa kali periksa hamil dan dimana, apa saja yang sudah ibu dapatkan selam periksa. Kapan gerakan janin mulai dirasakan dan berencana melahirkan dimana.


9.      Riwayat KB
Ibu pernah menggunakan KB apa, ada keluhan atau tidak, rencana KB ibu, alasan memilih KB tersebut dan ingin digunakan berapa lama.
Ada 3 tujuan Kb, antara lain:
1.      Menunda kehamilan (usia < 20 tahun), KB yang cocok : pil, IUD, metode sederhana.
2.      Menjarangkan kehamilan (usia 20-35 tahun), Kb yang cocok IUD, minipil, pil, implant, metode sederhana, suntikan.
3.      Mengakhiri kehamilan (usia > 35 tahun), Kb yang cocok : Kontap, IUD, implant, suntikan, pil, metode sederhana.
(Syaifudin, 2006 : U-9 )
10.  Pola Kebiasaan Sehari-hari
a.       Nutrisi
§  Makan berapa kali, komposisi, minum berapa kali.
Wanita hamil harus betul-betul mendapatkan perhatian. Terutama jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus presipitatus, perdarahan post partum, sepsis puerpuralis, dll. Zat-zat yang diperlukan : protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-macam garam terutama kalsium, fosfor, zat besi, vitamin dan air.
Yang penting diperhatikan sebenarnya yaitu :
-          Cara mengatur menu.
-          Cara menghidangkan menu makanan.
( Rustam, 1998 : 59-60 )
b.      Eliminasi
§  BAK dan BAB berapa kali sehari, konsistensi, keluhan.
BAB pada wanita hamil mungkin terjadi obstipasi karena :
·         Kurang gerak badan.
·         Peristaltic usus kurang karena pengaruh hormone.
·         Tekanan pada rektum oleh kepala.
Usaha untuk melancarkan BAB adalah : minum banyak, gerak badan yang cukup, makan yang banyak serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
( Sulaiman, 1983 : 209 )
BAK karena pengaruh desakan dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat penuh.
( Manuaba, 1998 : 110 )
c.       Aktivitas
§  Kegiatan sehari-hari, apakah ada gangguan.
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan, bekerjalah sesuai dengan kemampuan dan makin dikurangi dengan semakin tuanya kehamilan. Kehamilan bukanlah merupakan halangan berkarya, asalkan dikerjakan dengan pengertian sedang hamil, senam hamil dimulai pada umur 24 – 48 minggu.
( Manuaba, 1998 : 139-141 )
d.      Kebersihan
§  Mandi, gosok gigi, ganti celana dalam berapa kali.
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa hamil. Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Mamae yang bertambah besar juga membutuhkan BH yang lebih besar.
Bila kerusakan gigi tidak diperhatikan dengan baik, dapat mengakibatkan komplikasi seperti nefritis, septikema, dan lain-lain. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya secara teratur.
( Sarwono, 2008 )
e.       Istirahat
§  Tidur siang dan malam berapa jam, apakah ada gangguan.
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin.
( Manuaba, 1998 )
f.       Kebiasaan        : apakah ibu minum jamu, merokok.
g.      Seksualitas      : berapa kali berhubungan dalam seminggu, apa ada keluhan.
11.  Data Psikososial dan Spiritual
Ć¾ Psikososial  : apakah ada gangguan psikologik, bagaimana dukungan keluarga.
Ć¾ Spiritual      : bagaimana ibu melaksanakan ibadah.
B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Umum
a.       Keadaan umum           : baik
b.      Kesadaran                   : composmentis
Perhatikan bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan.
c.       Tanda – Tanda Vital
1.      Tekanan darah
Tekanan darah normal : 100/60  –130/90 mmHg
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapat.
( Mitayani, 2009 : 5 )
2.      Nadi
Kecepatan nadi istirahat meningkat kira-kira 10 – 15 denyut tiap menit selama kehamilan.
( Ben-zion Taber, 1994 : 31 )
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
( Mitayani, 2009 : 5 )
Dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60–80x/menit. Denyut nadi, jika denyut nadi ibu 100x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan sebagai berikut :
§  Tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu.
§  Perdarahan hebat.
§  Anemia
§  Sakit/demam.
§  Gangguan thyroid.
§  Gangguan jantung
§  Penggunaan obat.
( Pusdiknakes, 2000 : 169 )
3.      Pernapasan
Ekspansi rongga iga menyebabkan volume tidak meningkat 30 hingga 40%. Peningkatan ini terjadi awal kehamilan dan terus meningkat hingga cukup bulan. Meskipun selama kehamilan frekuensi pernapasan hanya sedikit berubah dari normal 14 atau 15 kali permenit, pernapasan menjadi lebih dalam sekalipun pada istirahat, akibatnya volume meningkat 40% dan volume tidak juga meningkat dari 7,5L/ menit pada wanita yang tidak hamil menjadi 10,5L/ menit di akhir kehamilan.
( Myles, 2009 : 193 )
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16 – 24 kali per menit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas harus sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
( Mitayani, 2009 : 5 )
4.      Suhu
Suhu normal 98 – 99,6oC (36,1 – 37,6oC)
( Doenges, 2001 )
Suhu normal selama hamil adalah 36,2 - 37,6oC. Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
( Mitayani, 2009 : 5 )

d.      Tinggi badan, berat badan sebelumnya/ sekarang, LILA.
a)      Berat badan
Pertambahan berat badan sekitar 6,5–15Kg selama hamil. Kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 Kg/minggu.
( Manuaba, 1998 : 136 )
§  BB sebelum hamil
§  BB selama hamil :
1.      Trimester I penambahan BB 1 – 2 Kg.
2.      Trimester II penambahan BB 0,25 – 0,4 Kg/ minggu.
3.      Trimester III penambahan BB 0,25 – 0,4 Kg/ minggu.
b)      Tinggi badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata (diperkirakan kurang dari 145cm) kemungkinan panggulnya sempit.
( Depkes RI, 1994 : 10 )
c)      LILA
LILA kurang dari 23,5cm merupakan indicator kuat untuk status gizi ibu yang kurang/ buruk, sehingga ia berisiko untuk melahirkan BBLR. Dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu agar lebih memperhatikan kesehatnnya serta jumlah dan kualitas makanannya.
( Depkes RI, 1994 : 10 )
2.      Pemeriksaan Fisik
v  Inspeksi
Kepala          : Rambut bersih atau kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok atau tidak. Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi atau ada kelainan tertentu.
Muka            : Tidak oedem, tidak pucat, bentuk simetris, sudah ada atau belum ada chloasma gravidarum.
Mata             : Bentuk simetris, konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan anemia. Sklera normal berwarna putih, bila kuning menandakan ibu mungkin terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada conjungtivitis. Kelopak mata yang bengkak kemungkinan adanya pre eklampsia.
Hidung         : Normal, ada atau tidak kelainan bentuk, tidak ada polip dan kebersihan cukup.
Telinga         : Normal, tidak ada serumen yang berlebih dan berbau, bentuk simetris.
Mulut           : Adakah sariawan , bagaimana kebersihannya. Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan gingivitis yang mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah, mulut perlu perawatan agar selalu bersih.
( Sarwomo, 2008 : 495 )
Leher            :
Ć¾  normal tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, daerah ini akan  menjadi lebih hitam akibat deposit pigmen yang berlebihan.
Ć¾  dalam kehamilan biasa kelenjar gondok (kelenjar thyroid) mengalami hiperfungsi dan kadang disertai pembesaran ringan. Metabolisme basal dapat meningkat 15-25% walaupun tanpa gejala-gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi glandula thyroid namun wanita hamil normal itu tidak menderita hyperthyroidismus.
( Sarwono, 2008 : 526 )
Dada            : tidak ada retraksi dinding dada.
Payudara      : membesar, tegang, putting menonjol, hiperpigmentasi areola.
Membesar dan tegang akibat somatotropin, estrogen, progesterone. Estrogen mengakibatkan hipertropi sistem saluran. Progesterone mengakibatkan mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dsn menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan casein, lactabumin dan lactoglobulin.
Di bawah pengaruh progesterone dan somatotropin terbentuk lemak disekitar kelompok alveolus sehingga mamae membesar, papilla mamae disekitar kelompok alveolus sehingga mamae membesar, papilla mamae membesar, lebih tegak dan hitam (termasuk areola mamae) karena hiperpigmentasi. Hamil 12 minggu ke atas keluar kolostrum yang berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
( Sarwono, 2008 : 95 )
Penampakan payudara pada ibu hamil :
1.      payudara menjadi lebih besar, pada pimigravida payudara tegang, putting susu runcing.
2.      Areola payudara makin hiperpigmentasi – hitam.
3.      Glandula Montgomery maikn tampak.
4.      Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena hambatan PIH ( Prolactin Inhibiting Hormone). Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.
( Manuaba, 1998 :108 )
Abdomen     :
·         Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen dan progesterone yang meningkat menyebabkan hipertropi otot polos uterus, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi hiposkropik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Linea alba menjadi lebih hitam (linea nigra). Terjadi pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanophore stimulating hormone ( MSH ), sehingga tejadi peningkatan. Sering dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut strie livide. Setelah partus striae livide berubah warnanya menjadi putih disebut striae albicans.
( Sarwono, 2008 : 97-98 )
Genetalia      : apakah oedem/ tidak, varises/ tidak.
Vulva dan vagina .
                     Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak kebiruan. Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna portio pun tampak lividae. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan atau persalinan, maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian.
( Sarwono, 2008 : 94-95 )
Ekstremitas  :Cari varises, oedema.
( Sulaiman, 1983 : 160 )
Tungkai : oedem / tidak.
Sama panjang / tidak.
Ada varises / tidak.
( Pusdiknakes, 1993 : 71 )
v  Palpasi
Leher            : apa ada pembesaran kelenjar thyroid dan apa ada bendungan vena jugularis.
Payudara      : tidak ada benjolan abnormal dan tidak ada nyeri tekan.
Abdomen     : Pemeriksaan Leolod I – IV
1.      Leopold I, gunanya untuk :
a.       Menentukan umur kehamilan.
Pemeriksaan tuanya kehamilan dari tingginya fundus uteri :
·         Sebelum bulan ketiga fundus uteri belum bisa terbaca dan diraba dari luar.
·         Akhir bulan ketiga (12 minggu) → 1 – 2 jari atas symphisis
·         Akhir bulan IV (16 minggu) → pertengahan antara pusat – symphisis
·         Akhir bulan V (20 minggu) → 3 jari bawah pusat
·         Akhir bulan VI (24 minggu) → setinggi pusat
·         Akhir bulan VII (28 minggu) → 3 jari atas pusat
·         Akhir bulan VIII (32 minggu) → pertengahan prosessus xipoideus
·         Akhir bulan IX (36 minggu) → 3 jari bawah prosessus xipoideus
·         Akhir bulan X (40 minggu) → pertengahan prosessus xipoideus – pusat.
( Unpad : 162 )
b.      Mengetahui bagian yang terdapat di fundus.
1.      Kepala → keras, bundar, dan melenting.
2.      Bokong → lunak, kurang bundar, kurang melenting.
3.      Lintang → fundus teraba kosong.
c.       Menghitung TBJ menurut Johnson Tusak.
H I : TFU – 13cm X 155 gram       
H II : TFU – 12cm X 155 gram
H III : TFU – 11cm X 155 gram
2.      Leopold II
Menentukan bagian mana yang terletak di samping. Normal : teraba punggung kanan atau kiri.
( Manuaba, 1998 : 135 )
3.      Leopold III
Gunanya untuk mnentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
Menentukan bagian apa yang terdapat di symphisis.
( Manuaba, 1998 : 135 )
4.      Leopold IV
o   Convergen    : kepala belum masuk PAP.
o   Divergen      : kepala masuk PAP.
o   Sejajar          : separuh bagian depan sudah masuk PAP.
( Manuaba, 1998 : 135 )
v  Auskultasi
Dada            : ronchi -/- , wheezing -/-
Abdomen     : Mendengarkan denyut jantung bayi, meliputi frekuensi dan keteraturannya. DJJ dihitung dengan cara menghitung 5 detik pertama, interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detik lagi. Jumlah perhitungan selama tiga kali setiap kali dikalikan empat, sehingga denyut jantung janin selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah DJJ normal antara 120 – 140x / menit.
( Manuaba, 1998 : 136)
v  Perkusi
Reflek patella. :
Normal : tungkai kaki bawah akan bergerak sedikit ketika tendon di tekuk. Bila gerakannya berlebih dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklampsia.
( Depkes RI, 2000 : 20 )
3.      Pemeriksaan Penunjang
a.       Tanggal Pemeriksaan
Tentukan hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kepastian tanggal. Gunakan aturan Naegele untuk menetukan TP : tambahkan 7 hari ke hari tanggal HPHT yang diketahui dan hitung 3 bulan mundur.
(Sinclair, 2010 : 4 )
b.      TBJ ( Taksiran Berat Janin )
Menghitung TBJ menurut Johnson Tusak.
-          H I : TFU – 13cm X 155 gram
-          H II : TFU – 12cm X 155 gram
-          H III : TFU – 11cm X 155 gram
-           
c.       Pemeriksaan urine
Ć¾  Protein dalam urine
Pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine. Pemeriksaan dilakukan pada kunjungan pertama dan pada setiap kunjungan pada akhir trimester III kehamilan.
Hasil :
§  Negatif ( - )          : urine tidak keruh.
§  Positif 2 ( ++ )       : kekeruhan mudah dilihat dan adanya endapan halus.
§  Positif 3 ( +++ )    : urine lebih keruh dan ada endapan lebih jelas terlihat.
§  Positif 4 ( ++++)   : urine sangat keruh dan disertai endapan menggumpal.
( Pusdiknakes, 1993 : 81 )
Ć¾  Albumin
Bila ada glukosa dalam urine maka harus dianggap sebagai gejala diabetes mellitus, kecuali kalau dapat dibuktikan hal-hal lain penyebabnya.
( Sarwono, 1999)
d.      Hb (Haemoglobin)
Hb       : 10 – 16,5 gr %
( Hellen Varney, 2001 : 152 )
Dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko kehamilan yang adanya anemia. Bila kadar Hb ibu kurang dari 10 gr % berarti ibu dalam keadaan anemia, terlebih bila kadar Hb kurang dari 8 gr % berarti ibu dalam keadaan anemia berat.
( Pusdiknakes, 1993 : 81 )
Hasil pemeriksaan dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
o   Hb 11 gr %            : tidak anemia
o   9 – 10 gr %            : anemia ringan
o   7 – 8 gr %              : anemia sedang
o   < 7 gr %                : anemia berat
( Manuaba, 1998 : 30 )
Batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan adalah 100 gr%/ 100mL, wanita yang memiliki Hb kurang dari 10gr%/ 100mL baru disebut menderita anemia dalam kehamilan. Wanita hamil dengan Hb antara 10 dan 12 gr%/ 100mL tidak di anggap anemia patologik, tetapi anemia fisiologik atau pseudoanemia.
( Sarwono, 1999 : 450 )
4.      Terapi yang di dapat.

    II.            Identifikasi Diagnosa atau Masalah
Dx       : G . . . P . . . . Ab . . . UK . . . minggu dengan kehamilan normal.
DS       : ·  Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke . . . .
·      Ibu mengatakan hamil berapa bulan . . . .
·      Ibu mengatakan haid terakhir tanggal . . . .
·      Ibu mengatakan gerakan janin/ tidak.
DO      : Keadaan umum         : baik
              Kesadaran                 : composmentis
              TTV           TD       : 100/60 – 130/90 mmHg
                                    Nadi    : 60 – 90 x / menit
                                    Suhu    : 36,1 – 37,6 oC
                                    Rr        : 16 – 24  / menit
            TB                               : > 145 cm                                           BB       : . . . . Kg
            LILA                           : 23,5 cm
-          Payudara         : membesar, tegang, putting menonjol, hiperpigmentasi areola.
-          Abdomen        : tidak ada luka bekas operasi, teraba pembesaran fundus.
            Leopold I  : menentukan TFU dan bagian apa yang ada di fundus.
                                Normal : pada fundus teraba bokong.
            Lepold II   : menentukan bagian apa yang terletak di samping.\
                                Normal : teraba punggung kanan atau kiri.
            Leopold III: menentukan bagian apa yang ada di symphisis.
Lepold IV : convergen      : kepala belum masuk PAP
                    Divergen       : kepala masuk PAP
                    Sejajar           : separuh bagian depan sudah masuk PAP
-          Ekstremitas     : tidak oedem, tidak ada varises.

 III.            Identifikasi Masalah Potensial
Merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantasipasi penangannya. Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/ masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis/ masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman.
( Salmah, 2006 : 160 )
 IV.            Identifikasi Kebutuhan Segera
Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Pada langkah ini, mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/ dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
( Salmah, 2006 : 161 )

    V.            Intervensi
Dx          : G . . . P . . . . Ab . . . UK . . . minggu dengan kehamilan normal.
Tujuan    : setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan :
-          Ibu mengerti dan mengetahui tentang keadaan kehamilannya.
-          Kehamilan berjalan normal sampai melahirkan.
-          Tidak terjadi komplikasi pada kehamilan.
KH         : Keadaan umum      : baik
                 Kesadaran              : composmentis
                 TTV dalam batas normal            TD       : 100/60 –130/90 mmHg
                                                                        Nadi    : 60 – 90 x / menit
                                                                        Suhu    : 36,1 – 37,6 oC
                                                                        Rr        : 16 – 24 x / menit
                 BB naik 0,25 – 0,4 Kg/ minggu.
                 TFU naik sesuai UK.
DJJ normal : 120 – 160x/ menit.
Lahir cukup bulan.
Intervensi :
1.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
R/ : Persamaan persepsi tentang kondisinya dan janin akan menambah klien lebih kooperatif terhadap asuhan yang diberikan.
2.      Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
R/ : makanan yang bergizi sangat bermanfaat untuk perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
3.      Informasikan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
R/ : deteksi dini bahaya pada kehamilan meminimalkan resiko tinggi pada kehamilan.
4.      Diskusikan pentingnya istirahat bagi ibu dan janin.
R/ : istirahat yang kurang dapat menghambat suplai O2 sehingga kebutuhan O2 janin kurang.
5.      Ajarkan pada ibu personal hygiene yang benar.
R/ : menghindari terjadinya infeksi akibat kuman yang masuk ke dalam saluran reproduksi.
6.      Kolaborasi dengan tim medis yang lain dalam pemberian therapy pada ibu hamil.
R/ : pemberian obat yang sesuai dapat menambah energy ibu.
7.      Ingatkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.
R/ : memantau keadaan ibu dan janin dalam mendeteksi bila terjadi kelainan pada ibu dan janin.

 VI.            Implementasi
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman. Pada langkah ke-6 ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misal : memmastikan langkah tersebut benar-benar terlaksana).
( Salmah, 2006 : 163 )

VII.            Evaluasi
Pada langkah 7 ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan. Hal yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif  dalam pelaksanaannya.
( Salmah, 2006 : 163 )


BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1      PENGKAJIAN
Tanggal     : 7 Juli 2011                                                     Jam      : 16.30 WIB
Tempat      : Polindes Ananda - Pujon
A. Data Subyektif
1.   Biodata
Nama Ibu     : Ny. “S”                                             Nama Suami    : Tn. “S”
Umur            : 26 tahun                                            Umur               : 30 tahun
Agama          : Islam                                                 Agama             : Islam
Pendidikan   : SD                                                     Pendidikan      : SD
Pekerjaan     : Tani                                                   Pekerjaan         : Swasta
Alamat         : Bakir, RT 20 RW 7 Pujon                  Penghasilan       : Rp. 1.200.000,-         
2.   Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengeluh mual muntah.
3.   Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kuning, batuk menahun, darah tinggi, kencing manis, asma, jantung, paru-paru, ginjal, tidak pernah sakit sampai di rawat di rumah sakit.
4.   Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini dalam keadaan sehat, tidak sedang menderita penyakit kuning, darah tinggi, kencing manis, asma, jantung, dan batuk menahun, paru-paru, ginjal.
5.   Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kuning, darah tinggi , kencing manis, asma, jantung, dan batuk menahun, serta tidak ada riwayat kembar dalam keluarganya.
6.   Riwayat Haid
Menarche     : 13 tahun                                            Banyak            : 1 – 2 softex / hari Siklus       : 28 hari                                             Keluhan           : -
Lama            : 3 hari                                                 Flour Albus     : -
HPHT           : 15 – 05 – 2011
7.   Riwayat Perkawinan
Menikah                               : 1x
Lama Menikah                     : 11 tahun
Usia pertama menikah          : 15 tahun
8.   Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu.
·         Kehamilan :
Ibu mengatakan periksa hamil di Dukun dan Bidan. Saat periksa di Dukun ibu dilakukan hoyok. Ibu periksa di Bidan 3x jika ada posyandu, ibu mendapat tablet tambah darah dan konseling nutrisi.
·         Persalinan :
Ibu mengatakan melahirkan secara normal ditolong oleh dukun, melahirkan saat UK 9 bulan, bayi lahir dengan jenis kelamin perempuan, BBL : 2800 gr, PBL : 50 cm, lahir langsung menangis dan tidak ada penyulit.
·         Nifas :
Ibu mengatakan masa nifas berjalan normal, tidak ada keluhan, lamanya ± 40 hari, menyusui bayi sejak lahir sampai usia 3 tahun, sekarang anak sehat dan berusia 10 tahun.
9.   Riwayat Kehamilan Sekarang
·         TM I
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan kedua, tidak pernah keguguran, hamil di luar kandungan, hamil di luar kandungan maupun hamil anggur. Ibu mengatakan pergi ke Bidan pertama kali ini untuk memastikan apakah ibu hamil, ibu mengeluh mual muntah pada pagi hari.
10.  Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah melahirka anak pertama ibu menggunakan KB pil sampai anak berusia 3 tahun, tidak ada keluhan, lalu ibu menggunakan KB suntik 3 bulan selama 5 tahun. Lalu ibu ganti menggunakan KB pil lagi, tidak ada keluhan, ibu menggunakan KB pil sampai 3 bulan yang lalu, karena ibu ingin hamil.

11.  Pola Kebiasaan Sehari-hari
·         Nutrisi
Sebelum hamil    = ibu mengatakan makan 3x sehari dengan porsi sedang, komposisi nasi 1 piring, sayur ½ mangkuk, 1-2 potong lauk, dan kadang makan buah. Ibu mengatakan minum air putih 7-8 gelas sehari kadang minum kopi / teh 1 gelas sehari.
Selama hamil      = ibu mengatakan tidak nafsu makan karena merasa mual dan muntah, ibu hanya makan 2x sehari dengan porsi kecil, nasi ½ piring, sayur ½ mangkuk, 1-2 potong lauk, kadang makan buah. Ibu mengatakan minum air putih 3 gelas karena merasa enek untuk meminumya.
·         Eliminasi
Sebelum hamil    = ibu mengatakan BAK tidak ada masalah, BAK 5 – 6x/ hari dengan konsistensiwarna kuning jernih, bau khas air seni. BAB 1x/ hari dengan konsistensi padat, warna kuning, bau khas tinja.
Selama hamil      = ibu mengatakan BAK tidak ada keluhan, BAK 7 – 8x/ hari dengan konsistensi warna kuning jernih, bau khas air seni. BAB 1x/ hari dengan konsistensi padat, warna kuning, bau khas tinja.
·         Aktivitas
Sebelum hamil     = ibu mengerjakan kegiatan sehari-hari seperti menyapu, mengepel dan mencuci, serta mengurus anak.
Selama hamil       = ibu mengerjakan kegiatan sehari-hari seperti menyapu, mengepel, dan mencuci serta mengurus anak semampunya karena mual muntah yang dirasa dan kadang dibantu oleh suami dan keluarga.
·         Kebersihan
Sebelum hamil    = ibu mengatakan mandi 2x/ hari, gosok gigi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, ganti celana dalam 2x/hari.
Selama hamil      = ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, ganti celana dalam 2x/hari.


·         Istirahat
Sebelum hamil    = tidur siang ± 2 jam (12.30 – 14.30), tidur malam ± 6 jam (22.00 – 04.00)
Selama hamil      = tidur siang ± 2 jam (12.30 – 14.30), tidur malam ± 6 jam (22.00 – 05.00) saat bangun ibu mual dan muntah.
·         Kebiasaan
Sebelum hamil    = ibu mengatakan tidak punya kebiasaan merokok dan minum jamu-jamuan.
Selama hamil      = ibu mengatakan tidak punya kebiasaan merokok dan minum jamu-jamuan.
·         Seksualitas
Sebelum hamil    = ibu mengatakan melakukan hubungan suami istri 2x/ minggu, tidak ada keluhan
Selama hamil      = ibu mengatakan melakukan hubungan suami istri seminggu sekali.
12.  Riwayat Psikososial dan Spiritual
Psikologi      : ibu mengatakan senang dengan kehamilannya ini.
Sosial            : ibu mengatakan hubungan ibu dengan suami dan keluarganya baik, terbukti pada saat periksa ke Bidan ibu diantar oleh suaminya.
Spiritual        : ibu mengatakan taat beribadah dan berdo’a agar kehamilan ini berjalan lancar dan normal.
B. Data Obyektif
1.   Pemeriksaan umum
Keadaan umum        : baik
Kesadaran                : composmentis
TTV          TD       : 110/70 mmHg
Nadi    : 84x/ menit
                                 S          : 36,2 oC
                                 Rr        : 20x/menit
BB sebelum hamil    : 50 Kg
BB sekarang             : 51 Kg
TB                            : 149 cm
Lila                           : 26 cm
2.   Pemeriksaan Fisik
a)      Inspeksi
Rambut           : bersih, pertumbuhan merata, warna hitam, tidak mudah rontok.
Muka               : tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata                : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung            : tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip.
Telinga            : simetris, tidak ada serumen yang berlebihan.
Mulut              : bersih, lidah bersih, bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi.
Leher               : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada               : tidak ada retraksi dinding dada.
Payudara         : membesar, puting susu menonjol, hiperpigmentasi areola mamae.
Abdomen        : pembesaran perut, tidak ada linea nigra, tidak ada striae livide.
Genetalia         : tidak oedem, tidak ada varises.
Ekstremitas     : tidak oedem, tidak ada varises.
b)      Palpasi
Leher               : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada bendungan vena jugularis.
Payudara         : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
Abdomen        : ballottement (+)
c)      Auskultasi
Dada               : tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.
d)     Perkusi
Reflek patella  : + /+
3.   Pemeriksaan Penunjang
·         TP           : 22 – 02 – 2012
·         Hb          : -
·         PPT        : (+)

3.2      Identifikasi Diagnosa / Masalah
Dx    : GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan Kehamilan Normal.
Ds     : ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua.
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 15 – 05 – 2011.
Do    : Keadaan umum      : baik
           Kesadaran              : composmentis
TTV       TD       : 110/70 mmHg
                  Nadi    : 84x/ menit
                  Suhu    : 36,2oC
                  Rr        : 20x/ menit
BB sebelum hamil : 50 Kg
BB sekarang          : 51 Kg
TB                         : 149 cm
Lila                        : 26 cm
Payudara         : membesar, putting menonjol, hiperpigmentasi areola mamae.
Abdomen        : ballottement (+)
Ekstremitas     : tidak oedem, tidak ada varises.

3.3      Identifikasi Masalah Potensial

3.4      Identifikasi Kebutuhan Segera

3.5      Intervensi
Dx          : GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan Kehamilan Normal.
Tujuan    : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapakan:
-          Ibu mengerti dan mengetahui tentang keadaan kehamilannya.
-          Kehamilan berjalan normal sampai melahirkan.
-          Tidak terjadi komplikasi pada kehamilan.

KH         : Keadaan umum            : baik
Kesadaran                     : composmentis
TTV dalam batas normal     TD       : 100/60 –130/90mmHg
                                                            Nadi    : 60 – 90 x / menit
                                                            Suhu    : 36,1 – 37,6 oC
                                                            Rr        : 16 – 24 x / menit
BB naik 0,25 – 0,4 Kg/ minggu.
TFU naik sesuai UK.
DJJ normal : 120 – 160x/ menit.
Lahir cukup bulan.
Intervensi :
1.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
R/ : Persamaan persepsi tentang kondisinya dan janin akan menambah klien lebih kooperatif terhadap asuhan yang diberikan.
2.      Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
R/ : makanan yang bergizi sangat bermanfaat untuk perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
3.      Informasikan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
R/ : deteksi dini bahaya pada kehamilan meminimalkan resiko tinggi pada kehamilan.
4.      Diskusikan pentingnya istirahat bagi ibu dan janin.
R/ : istirahat yang kurang dapat menghambat suplai O2 sehingga kebutuhan O2 janin kurang.
5.      Ajarkan pada ibu personal hygiene yang benar.
R/ : menghindari terjadinya infeksi akibat kuman yang masuk ke dalam saluran reproduksi.
6.      Kolaborasi dengan tim medis yang lain dalam pemberian therapy pada ibu hamil.
R/ : pemberian obat yang sesuai dapat menambah energy ibu.
7.      Ingatkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.
R/ : memantau keadaan ibu dan janin dalam mendeteksi bila terjadi kelainan pada ibu dan janin.

3.6      Implementasi
Tanggal : 7 Juli 2011                                                                     Jam : 16.50 WIB
Dx         : GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan Kehamilan Normal.
1.      Memberitahu ibu bahwa keadaan ibu dan janin baik, TD ibu normal = 110/70 mmHg, hasil tes kehamilan menunjukkan bahwa ibu positif hamil.
2.      Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi seperti banyak mengandung protein, vitamin, dan jangan mengkonsumsi makanan yang keras seperti buah nanas atau durian. Serta menganjurkan ibu untuk tidak pantang dalam makanan.
3.      Menginformasikan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan :
a.       Keluarnya darah dari jalan lahir.
b.      Nyeri perut yang hebat pada perut bagian bawah.
c.       Mual muntah yang berlebihan sampai membuat lemas & mengganggu aktivitas.
4.      Memberitahu ibu tentang pentingnya kebersihan badan, terutama alat genetalia, yaitu dengan mengajarkan cara cebok yang benar, mencucui tangan sebelum dan setelah BAB dan BAK, minimal ganti celana dalam 2x/ hari atau jika terasa lembab.
5.      Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup minimal 8 jam untuk tidur malam dan 2 jam untuk tidur siang.
6.      Memberikan terapi yang telah dikolaborasikan dengan tim medis dan menganjurkan ibu untuk meminum ubat tersebut :
Vitamin B complex     3x1
Vitamin B6                 3x1
Folarin                      1x1
7.      Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi atau jika ada keluhan kehamilannya.

3.7      Evaluasi
Tanggal : 7 Juli 2011                                                                               Jam : 16.55 WIB
Dx    : GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan Kehamilan Normal.
S       : ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan petugas.
O      : ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan oleh petugas yaitu : ibu mengatakan harus mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin dan tidak pantang terhadap makanan. Ibu mengatakan jika ada tanda bahaya kehamilan seperti keluar darah dari jalan lahir, mual muntah berlebihan sampai lemas, nyeri perut bawah ibu akan pergi ke petugas kesehatan. Ibu harus istirahat cukup minimal tidur malam 8 jam dan tidur siang 2 jam.
A      : GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan Kehamilan Normal.
P       :  - Ingatkan ibu untuk minum obat yang telah diberikan secara teratur.
            - ingatkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi.

BAB IV
PEMBAHASAN

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.         ( Manuaba, 1998 : 95 ).
Pada kasus didapatkan data subyektif melalui tanya jawab secara langsung dengan pasien dan data obyektif didapat melalui pemeriksaan-pemeriksaan. Sedangkan pada teori disebutkan data subyektif di dapat melalui wawancara secara langsung dan data obyektif dari pengamatan secara langsung, sehingga antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
Diagnosa dan masalah ditegakkan berdasarkan data subyektif dan obyektif yaitu GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan kehamilan normal. Pada kasus tidak ada kelainan-kelainan yang bisa mengakibatkan komplikasi dalam kehamilan. Sehingga antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
Pada teori disebutkan identifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/ masalah yang sudah diidentifikasi. Dan langkah identifikasi masalah potensial membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Sedangkan pada kasus tidak terdapat adanya masalah potensial, sehingga tidak diperlukan adanya antisipasi kebutuhan segera. Jadi antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
Pada perencanaan dibuat untuk membantu mengatasi masalah yang muncul dari diagnosa dan masalah. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan. Evaluasi dari tindakan atau asuhan yang diberikan, dilakukan seketika setelah pemberian asuhan. Sehingga antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.

BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Kehamilan adalah pertemuan antara sel telur dengan sperma yang diikuti dengan nidasi / implantas. Proses permulaan kehamilan yaitu :
1.      Penghamilan (konsepsi-fertilisasi)
2.      Nidasi
3.      Plasenta dan mukosa rahim
4.      Embryogenesis
Setelah melakukan asuhan kebidanan, penulis dapat menyimpulkan :
-          Pada pengkajian didapatkan diagnosa Ny. “S” GIIP1001Ab000 UK 6 – 8 minggu dengan kehamilan normal, TFU teraba ballottement. Dan antara teori dan kasus tidak ditemukan kesenjangan yang berarti.
-          Pada intervensi dan implementasi yang telah dilakukan antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
-          Dalam melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif memerlukan langkah-langkah pengkajian, identifikasi diagnose dan masalah, identifikasi masalah potensial, pemenuhan kebutuhan segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi asuhan yang telah diberikan.
-          Dari keseluruhan pelaksanaan asuhan kebidanan ini, klien sangat kooperatif dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat evaluasi hasil pelaksanaan klien bisa menjawab keadaan bayinya dan dapat menerima penjelasan tenaga kesehatan.

5.2  Saran
Sebaiknya dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien pengkajian data harus lengkap sehingga dapat menentukan diagnose dengan tepat. Pemberian intervensi dan pelaksanaan implementasi disesuaikan dengan kebutuhan klien dan sesuai dengan standart pemberian asuhan. Ketrampilan tenaga kesehatan yang baik dapat memberikan asuhan yang efektif bagi klien. Dan bagi klien sendiri sikap kooperatif dapat mempermudah tenaga kesehatan dalam melaksanakan asuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eny Retna. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika.
E. Doengoes, Marilynn dan Mary France Moorhouse. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.
Mitayani, S.ST, M. Biomed. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan.jakarta : YPBSP.
Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.
Sinclair, Constance. 2010. Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC.
Sulistyowati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Yogyakarta : Salemba Medika.
Unpad. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Elemen

#Diambil dari tugas ASKEB Semester IV tahun 2011. Semoga benmanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar